26 September 2013



Posted on Kamis, September 26, 2013 by hildavina

1 comment


Punya banyak putih telur yang tersisa??
Coba aja bikin kue yang satu ini. Bahannya gampang didapat gak perlu pake butter atau DCC tapi rasanya dijamin enak. Silahkan ceki-ceki resepnya di sajian sedap ya...


Posted on Kamis, September 26, 2013 by hildavina

No comments

16 September 2013



Posted on Senin, September 16, 2013 by hildavina

No comments



Gara-gara dapat orderan lebaran buat bikin lapis legit, saya jadi ngiler sendiri pengen makan kue ini. Akhirnya begitu orderan selesai saya pun langsung bikin satu lapis legit lagi untuk orang-orang dirumah dan saya tentunya ^__^
Kali ini saya tambahkan pasta pandan dan kismis sebagai variasi rasanya. Sayang... saya terlalu sedikit menambahkan pasta sehingga rasa dan warna dari pandannya kurang menonjol. Yang mau nyobain ini dia resepnya.

Lapis Legit Pandan
19 butir kuning telur
1 butir telur utuh
200 gr margarin
60 gr butter wisman
170 gr gula halus
50 gr susu bubuk
pasta pandan secukupnya
kismis secukupnya


Cara membuat:
  1. Siapkan loyang ukuran 8 x 28 x 8 cm, olesi dengan mentega dan alasi dengan kertas roti
  2. Kocok margarin dan mentega hingga putih (15 menit)
  3. Di wadah terpisah kocok telur dan kuning telur hingga berbuih masukkan gula halus sedikit demi sedikit, kocok terus hingga kental berjejak (20 menit)
  4. Turunkan speed mixer lalu masukkan kocokan mentega ke dalam kocokan telur, setelah tercampur rata masukkan susu bubuk, kocok terus hingga semua bahan tercampur dengan baik. Kocoknya jangan lama-lama ya... cukup hingga adonan tidak bergerindil
  5. Timbang adonan seberat 250 gr, beri pasta pandan
  6. Ambil adonan yang biasa timbang seberat 50 gr, tuangkan pada loyang sambil diratakan dengan punggung sendok. Pastikan tiap sudut dan pinggiran loyang tertutup dengan baik. Panggang dengan menggunakan api bawah 250 derajat selama 10 menit (ini adalah waktu dan suhu menurut oven Cosmos saya, sesuaikan dengan oven masing-masing ya ^_^. Berdasarkan pengalaman bila menunggu semua permukaan kue matang dengan api bawah akan lama sekali maka begitu pinggiran kue sudah mulai mengering dan kuning kecoklatan, api oven langsung saya pindah kebagian atas). 
  7. Keluarkan loyang dari oven, tekan-tekan permukaan kue dengan setrika lapis legit tuangkan kembali adonan berikutnya ratakan, bakar kembali dengan menggunakan api atas. Ulangi langkah ini sekali lagi.
  8. Bila sudah terbentuk 3 lapisan, saatnya membuat lapisan pandan. Timbang adonan pandan sebanyak 50 gr, ratakan. Kalau mau anda bisa tambahkan kismis untuk variasi rasa
  9. Teruskan proses pemanggangan dengan melakukan step 7 sebanyak tiga kali (untuk lapisan biasa) dan step 8 sebanyak satu kali (untuk lapisan pandan).
  10. bila lapisan terakhir sudah matang panggang dengan api bawah selama 7-10 menit untuk mematangkan seluruh adonan.


Posted on Senin, September 16, 2013 by hildavina

No comments

25 Juli 2013


Yay... karena bulan kemaren Abel terus-terusan sakit batal deh rencana liburan ke Pangandaran. Sebagai gantinya dua minggu yang lalu kita berkunjung ke Tanjung lesung. Ga bisa dibilang liburan karena kita cuma ngabisin waktu semalam disana. Waktu yang sangat singkat menurut saya mengingat banyaknya hal yang bisa dinikmati di kawasan ini.
Kenapa kita pilih Tanjung Lesung bukannya Anyer atau Carita yang lebih dekat? Itu karena saya yang pemilih. Soalnya tiap lihat berita TV betapa ramainya kedua pantai ini kalo lagi weekend ato liburan bikin saya illfill. Pantainya penuh sama manusia, riweh euy... mo foto-foto narsis juga susah, bukan background pantai yang didapat yang ada malah dapat background pasar... huehehe
Hunting pantai di mbah google ketemu deh sama Tanjung Lesung. Begitu lihat foto-fotonya dan baca sejarahnya saya langsung jatuh cinta. Pantai yang teduh, bersih serta privat serasa pantai sendiri. Okeee kesanalah kita pergi ^_^

Kita berangkat dari rumah sekitar jam 9, lewat rute Serang - Pandeglang, awalnya perjalanan lancar jaya sampai kita tiba di Pandeglang ternyata lagi ada perbaikan jalan, jadi sepanjang perjalanan dari Pandeglang hingga ke Labuan kita sering berhenti karena ada buka tutup jalan.
Sebel? Gak tuh... malah gak sempet sebel karena selama perjalanan kita disibukkan menjawab pertanyaan Abel yang panjaaangg dan beruntun seperti gerbong kereta api ^__^.

Misalnya nih....
Papa... kok kita jalan di bawah (di jalan yang rusak)? Abel mau jalan di atas.... (jalan yang baru dibeton tapi masih ditutup dan belom boleh dilewatin mobil)
G boleh Bel... kan jalannya ditutup jadi kita g bisa lewat
Tuh... ada yang lewat (sambil nunjuk sepeda motor yang lewat di atas jalan beton)
Itu kan motor, kalo motor g apa-apa, kan motornya ringan kalo kita kan pake mobil ntar betonnya jadi rusak
Kok rusak?
Iya mobilnya kan berat betonnya ntar jadi retak-retak, rusak deh...
Kok betonnya jadi rusak??
Tettt....(balik lagi pertanyaan sebelumnya hahahaha...)

Giliran kita jalan di atas beton
Papa... kok sekarang kita jalan di atas?
Iya...kan yang ini betonnya dah kering jadi bisa dilewatin
Kok yang ini dah kering?
Iya... emang dah kering (atau 'emang gitu' biasanya jawaban yang ampuh buat menghentikan pertanyaan Abel... hahaha)
Kok udah kering?? (hahaha.... teteup kekeuh ^____^)

Dan....pertanyaan setipe ini selaluuu muncul setiap kita ketemu jalan yang baru selesai dibeton and it last almost 2 hours...Woww

Jadi ngapain aja di Tanjung Lesung?
We do Nothing.... selain bersantai-santai di kamar karena begitu tiba disana sekitar jam 3, kita disambut hujan rintik-rintik yang perlahan-lahan berubah jadi hujan deras hingga untuk makan malam kita memutuskan untuk room service aja karena males keluar hujan-hujanan ke restoran belom lagi kalo mesti bawa-bawa pasukan cilik kebayang kan gimana rempongnya.



Keesokan harinya selesai sarapan kita cepet-cepet deh turun ke pantai foto-foto dikit habis itu langsung balik lagi ke kamar karena udah mau chek out. Sebenarnya masih pengen keliling-keliling lingkungan resort sambil main di  private beach nya, cuma karena kita juga penasaran dengan beach club yang ada disitu jadi kita putusin untuk main pasir di beach club saja.





Di Beach club ini tersedia berbagai macam fasilitas untuk water sport kayak banana boat, snorkeling, kayak, dll. tapi pas kita berkunjung kesana, sepi boww...g ada yang main-main air atau pasir, aktivitas water sport juga gak kelihatan mungkin karena lagi bulan puasa. Hanya ada beberapa tamu hotel yang nongkrong disini bersama keluarganya (termasuk kita dong hehehehe) sambil nikmatin menu yang ada di kafenya.
Pantainya sendiri cantik yah... teduh karena di pinggirnya ada pohon-pohon ga kayak di Parangtritis atau Pangandaran yang panasnya aujubileh plus rame banget bikin kita jadi malas main di pantainya.
Disini Abel asik main pasir sendiri. Lucunya Abel g mau main ke dekat garis pantai karena takut kakinya basah yang ada dia malah melipir ke pinggir di bawah pohon karena lebih teduh...Smart Girl!

Lalu gimana dengan Nuel? Ternyata si jagoan kecil ini juga enjoy dengan liburan singkat kita. Biarpun berpanas-panasan di pantai dia tetap anteng. Awalnya kita pikir dia bakalan rewel saat ngantuk dan kecapean, yang ada selama di pantai Nuel melek melulu, baru tidur saat sudah masuk mobil dalam perjalanan pulang. Jadi besok-besok gak khawatir lagi deh ngajakin bocah-bocah jalan-jalan ke tempat yang jauh :))








Posted on Kamis, Juli 25, 2013 by hildavina

No comments

03 Juli 2013

Warning!
Postingan ini sudah lama ngendon di draft saya. Setiap paragrafnya tidak ditulis dihari yang bersamaan. Kalau anda orang yang detail mungkin anda sadar tanggal yang saya cantumkan dipostingan tidak sesuai dengan tanggal draft ini diposting.
Pusing ya bacanya... sama donk... saya juga pusing menyusun kata-katanya. Mending langsung baca aja biar mengerti maksud saya :))

Kayaknya ini akan jadi posting terpanjang sepanjang sejarah blog ini. Kenapa saya tulis panjang dan lebar karena siapa tau saja ada yang lagi blog walking tentang campak dan nyangkut disini (dah geer duluan ajah ^^). Moga-moga aja setelah baca cerita saya tidak akan panik saat buah hatinya terserang campak.

Ini adalah kedua kalinya Abel terserang campak. Yang pertama saat kita lagi pulang ke Kalimantan, tepatnya bulan Februari. Waktu itu gejalanya adalah demam tinggi 40 derajat selama 3 hari dan setelah keliatan bercak-bercak merah dikulitnya, demamnya mulai menurun. Bercak-bercak merah yang timbul cuma di bagian perut dan punggung itupun hanya seperti biang keringat dan berasa gatal. Kalau istilah orang sana ini sakit GERUMUT.
Saat sudah kembali ke Serpong, Abel sering banget demam tapi cuma sumeng-sumeng disertai flu. Kita pikir mungkin dia lagi kecapean dan tubuhnya sedang beradaptasi lagi. Maklum...anak saya ini termasuk anak yang hiperaktif tapi aktivitasnya tidak diimbangi dengan pola makan yang benar. Makannya selalu diemut, butuh waktu 2 jam untuk Abel menghabiskan satu porsi makanannya... fuhhh...
Akhirnya...setelah menunggu beberapa bulan, mungkin tuh campak dah nggak sabar menunjukkan jatidirinya yang sebenarnya. Hari Minggu kemaren tepatnya tangal 27 Mei (ingat aja ya... ya ingat dong kan baru kejadian seminggu yang lalu, ini aja tau tanggalnya nyontek kalender hape dulu hehehehe) pas lagi makan siang Abel mengeluh ada tulang nyangkut di tenggorokannya. Hmm... alasan lagi nih g mau makan... pikir saya, lagian kan Abel lagi makan sop daging masak bisa ketulangan. Kita semua cuek bebek dan berpikir penyebab sakit tenggorokannya karena kebanyakan makan permen dan chiki-chikian isi goodie bag temennya yang ulang tahun. Tetapi eh tetapi... keluhannya makin panjang sampe sore malah menolak saat disuruh minum sambil bilang tenggorokannya sakit. Pas diraba jidatnya ternyata badannya hangat. Hingga menjelang tidur suhu badannya mulai tinggi 39 derajat, Akhirnya Abel saya minumkan parasetamol biar demamnya turun. Mulai deh kita kebingungan dan bertanya-tanya" ada apa denganmu....".

Jam 00.00 - 01.30, disinilah drama sesungguhnya dimulai.
Saya g bisa tidur mendengar Abel batuk terus-terusan sambil teriak-teriak "sakit tenggorokannya..." Sayapun bangun dan ngambilin air minum buat Abel. Saat disuruh minum dan air menyentuh kerongkongannya Abel mulai meringis dan merengek kalau tenggorokannya sakit dan dia menolak untuk minum. Bingung dong saya... waduh... kalau g bisa minum gimana dong... Soalnya saya ngeri saat merasakan tubuhnya yang panas dan melihat bibirnya jadi merah dan mengkerut tandanya dia dehidrasi. Saya pun keluar kamar sebentar mengambil minum untuk diri sendiri sambil menenangkan diri dan saat saya balik ke kamar, Abel sedang terbatuk-batuk sambil menangis dan kemudian MUNTAH... yup!! MUNTAH DARAH bercampur dengan LENDIR. Panik... gemetaran, saya panggil Pak Suami yang sedang tidur di kamar sebelah. 1x, 2x saya panggil dengan suara yang 'normal'... tidak ada respon 3x, 4x, naik 1 oktaf... yang muncul malah mertua, sementara Abel setelah muntah berbaring lemas sambil terisak-isak. Akhirnya saya menjemput Pak Suami yang tidur di kamar sebelah yang ajaibnya sedang tidur dengan NYENYAKnya... grrrr... sempet emosi jiwa juga liatnya, masak anak nangis-nangis, istri memanggil-manggil dari tadi nggak kedengeran. Segera saya bangunkan dia sambil bilang Abel muntah darah Pa... Dan apakah jawabnya sodara-sodara... "Gapapa itu biasa"... WHATTT... well saya g mau berdebat panjang lebar, saya bilang saya mau bawa dia ke rumah sakit takutnya dia punya penyakit paru atau pneumonia atau apa kek yang udah stadium parah sampai bikin muntah darah. Tapi mertua saya menenangkan sambil bilang besok aja ke Rumah Sakitnya soalnya dah malam yang ada juga cuma dokter jaga. Saya lihat Abel lagi kali ini dia lebih tenang mungkin agak lega setelah batuk dan keluar lendirnya. Lalu Suami saya nyelutuk "O... itu darahnya, tadi nggak keliatan ketutupan Mama (aka mertua)". Jadi tadi dia pikir cuma muntah biasa aja dan rada bingung kenapa saya ma mertua nyebut-nyebut soal darah *saya maklumi anda Pak Suami karena jiwamu masih separuh di alam mimpi :(.

Akhirnya besok paginya kita langsung berangkat ke Eka Hospital, awalnya ingin berobat sama Dr. Pingkan tapi berhubung sang dokter lagi ikut persalinan kita pindah haluan ke Dr. Jacob yang irit antrian daaaan..... ternyata irit suara. Saya bilang begitu karena saat saya menjelaskan detail kejadiannya dia cuma diam lalu menyuruh Abel untuk baring di tempat tidur buat diperiksa. Tempel steteskop sana sini, nyalain senter buat periksa tenggorokan (standard prosedur). Selesai.
Saat kembali duduk, dokter mulai menuliskan resep yang PANJAAAANG... sampai 2 lembar dan kita duduk dalam KEHENINGAN. 'Yak, sudah' kata dokternya. HAHH....
Saya: 'jadi anak saya sakit apa Dok?'
Dr: "cuma radang tenggorokan dan infeksi pernafasan"
Saya: "kok sampai keluar darah gitu?emang ga apa apa?"
Dr: "ga apa apa, itu biasa"
Hening sejenak...
Dr: "oke...(tersenyum sambil mengacungkan tangan buat salaman)
Ya sudahlah...kita salaman juga sambil bawa tanda tanya besar dikepala

Pulang ke rumah dengan oleh-oleh 5 macam obat termasuk antibiotik (duh...kasian deh Abel). Namun setelah minum obat tetap aja suhu badannya tinggi, saking tinggi suhu badannya matanya sampai merah dan terasa perih. Kali ini kita belajar sabar mungkin radangnya akut makanya sembuhnya agak lama. Besoknya ternyata demamnya masih tinggi juga malah Abel sering ketakutan dan ga mau ditinggal sendirian sampe teriak minta TOLONG segala...(bingung saya...kok dia bisa teriak tolong...tolong..ya?? )
Hari Rabu...akhirnya kita tau apa sebenarnya sakit Abel, mertua sih yang aware duluan, dia bilang 'kayaknya Abel kena campak nih, tuh...dilehernya keluar ruam-ruam merah, lagian dari kemaren teriak-teriak mulu kayak ketakutan, biasanya anak yang kena campak sering begitu'. Benar aja...hari itu juga demamnya mulai turun, bercak merah pun mulai tampak disekujur tubuhnya. Besoknya semua badan Abel penuh ruam kemerahan untung anaknya sudah gak rewel lagi. Kata mertua kalo dah keluar semua campaknya aman deh...Yak..benar sekali... sekarang hanya tinggal mengembalikan nafsu makan sang anak biar berat badannya naik lagi :)

Lessons learned:
  1. Kalo anak demam tinggi jangan panik duluan tunggu sampai 3 hari, amati apakah ada gejala-gejala yang lainnya. Dalam kasus Abel kemarin saya jadi panik karena dia batuk-batuk sampai mengeluarkan darah tapi itu hanya terjadi sekali dan menurut hasil googling huby, mata merah dan radang tenggorokan merupakan bagian dari gejala campak. Jangan lupa periksa juga kulit anak, leher, telapak tangan dan kaki, biasanya kalo campak bagian-bagian tubuh ini yang kentara perubahannya. Sedia selalu obat penurun demam.
  2. Dalam kasus ini tidak perlu antibiotik walaupun pada kenyataannya Abel saya minumkan antibiotik yang sebenarnya untuk mengobati radangnya dan sebenarnya lagi itu TIDAK DIPERLUKAN (saya akui saya emang labil saat itu dan sampai sekarang saya merasa menyesal membiarkan Abel menelan berbagai macam antibiotik dan zat-zat kimia yang tidak perlu).
  3. Kalau anda ingin meringankan gejala penyakit ini, bisa dicoba dengan memberikan jus labu siam untuk mengeluarkan panas dalam tubuhnya. Air kelapa juga bisa mempercepat keluarnya ruam-ruam pada kulit yang berarti semakin cepat ruam keluar maka semakin cepat anak anda sembuh.
  4. Jangan tinggalkan anak anda sendirian karena saat sedang sakit kadang anak sering berhalusinasi dan merasa ketakutan saat sendirian.
Yak...sekian tulisan amatir dari saya semoga bermanfaat. Maaf kalo bahasanya kurang ilmiah dan penjelasannya kurang mendetail. Kalau mau keterangan lebih detail tentang penyakit ini silahkan tanya-tanya mbah google ato Pak/ Bu Dokter yang anda kenal. Sengaja saya g kasih foto karena saya ga sempat foto dan emang ga tega buat mengabadikannya karena rasanya nelangsa melihat sekujur tubuh Abel yang penuh ruam kemerahan :(

Posted on Rabu, Juli 03, 2013 by hildavina

No comments

31 Mei 2013


Kelezatan pisang bercampur dengan oatmeal... hmm...membuat saya mengecap air liur setiap membayangkan 'roti' yang bukan roti ini. Apalagi bila melihat foto-foto para foodie blogger yang seakan memanggil-manggil saya untuk segera membuatnya. Sebelumnya saya sudah pernah bikin banana bread versinya Joy Of Baking begitu juga banana muffin yang pernah saya posting disini, keduanya berakhir dengan sukses. Kali ini saya ingin mencoba resep yang baru, menggabungkan pisang dengan oatmeal sudah pasti ini menjadi cemilan yang lezat dan juga sehat.
Sebenarnya ini adalah resep muffin cuma saya lagi g mau repot menuangkan adonan ke dalam paper cup jadi saya pilih mnggunakan loyang 23 x 10 x 8 cm, waktu panggangnya pun menjadi lebih lama sekitar 50 menit di oven listrik saya.


Hasilnya enak... walaupun gulanya sedikit tapi rasa manis dari pisang bisa menutupinya. Sayangnya punya saya berakhir bantat karena saya salah menakar margarin, seharusnya 1/2 cup saya bikin jadi 1/3 cup. Untuk resepnya bisa dilihat di blognya Mba Vania, saya plek-plek ngikutin resepnya kok.

Happy baking ^_^


Posted on Jumat, Mei 31, 2013 by hildavina

No comments

28 Mei 2013


Akhirnya saya kebagian juga orderan lapis legit keju. Selama ini kalo ada yang pesen kue lapis kebanyakan pesan yang klasik atau prune, pernah juga dapat yang almond tapi jarang banget. Saya sendiri belom pernah mencicipi rasa lapis legit keju dan kurang tertarik untuk mencoba membuatnya karena menurut saya rasa kue yang manis dan legit lebih cocok bersanding dengan sesuatu yang asam.
Lalu... apakah saya jadi gentar dan menolaknya? Tentu tidak dong... karena dalam dunia lapis legit asal sudah menguasai resep dasarnya maka membuat variasi yang lainnya tidaklah susah.

Karena saya sendiri juga belom pernah ngerasain bagaimana rasa lapis legit keju, tentunya saya mesti bikin tester dulu untuk diri sendiri dan orang-orang rumah tentunya :). Berbekal petunjuk dari Tante Ube maka dimulailah petualangan saya di dapur. Menurut Tante saya, untuk lapis keju takaran butter dan gula sebaiknya dikurangi agar rasa kejunya lebih menonjol. Hmm... kalo begitu resepnya sama dengan resep lapis klasik di postingan saya terdahulu, cuma bedanya kali ini setiap 3 lapis ditambahkan keju parut.

Ada kecelakaan kecil saat sedang memanggang kue ini. Awalnya saya bingung kenapa kali ini tiap lapisan kue cepat sekali matangnya (biasanya butuh 10 menit untuk mematangkan tiap lapisan) ternyata itu karena saya lupa mematikan api bawahnya. Walhasil saat saya keluarkan dari loyang, kue terlihat gosong separuh. Wah...saya jadi panik namun huby menenangkan 'kayaknya yang gosong cuma pinggirnya doank coba aja dibelah kuenya'. Dan...ENG ING ENG... lapisannya tetap terlihat cantik, yah...meskipun keliatan bagian bawah lebih matang daripada atasnya hehehe...
Untuk soal rasa....enyakkk... terasa krenyes-krenyes keju parutnya dan karena butternya lebih sedikit maka kue lapis ini lebih kering dan g semanteg kue lapis yang banyak butternya.

Oh ya untuk kejunya bisa di parut ato menggunakan keju yang dipotong-potong. Saya sudah mencoba dua-duanya. Kalau menggunakan keju potongan, motif keju akan lebih terlihat dan menambah keindahan kue lapis tapi g terlalu kentara juga sih motifnya karena warna keju hampir mendekati warna kuenya sendiri. Jika anda menggunakan keju parut rasa kejunya lebih nendang tapi tidak terlihat motifnya yang ada malah lapisan kue terlihat agak beremah. Pilihan ada di tangan anda :).


LAPIS LEGIT KEJU
Bahan:
38 butir kuning telur
2 butir telur utuh
250 gr margarin
100 gr butter
250 gr gula pasir
50 gr susu bubuk
Keju parut secukupnya

Persiapan:
Panaskan oven pada suhu 250 derajat selama 10 menit. Gunakan api atas dan bawah.
Siapkan loyang, olesi bagian dasar loyang dengan margarin lalu alasi dengan kertas roti. Kali ini saya menggunakan loyang 18 cm x 18 cm untuk menghasilkan kue yang lebih tinggi.

Cara membuat:
  1. Kocok mentega sampai putih, kira-kira 15 menit, sisihkan
  2. Dalam wadah yang lebih besar kocok telur, kuning telur dan gula sampai mengembang tandanya adonan mulai berat dan berjejak (ribbon stage), lama pengocokan kira-kira 30 menit.
  3. Turunkan speed mixer, masukkan mentega kocok ke dalam adonan telur secara bertahap. Kocok sampai rata.
  4. Terakhir masukkan susu bubuk, kocok sebentar saja asal tercampur rata. Adonan siap dipanggang.
  5. Timbang adonan seberat 70 gram. Masukkan adonan ke dalam loyang, ratakan dengan punggung sendok. Panggang dengan api bawah 250 derajat, jika bagian pinggir kue sudah terlihat kuning kecokelatan segera pindahkan loyang kebagian tengah lanjutkan memanggang dengan api atas hingga seluruh permukaan kue berwarna kuning kecokelatan.
  6. Keluarkan loyang dari oven, tekan2 seluruh permukaan kue dengan setrika lapis legit, tuangkan adonan berikutnya, ratakan, bakar kembali dengan menggunakan api atas. Lakukan proses ini hingga 2 kali lagi (sampai lapisan ke-4).
  7. Bila adonan untuk lapisan ke-4 sudah dituang, taburkan keju parut diatasnya (kalau saya keju langsung saya parutkan di atas adonan). Jangan sampai kebalik ya...kalau keju yang ditabur duluan maka saat proses merapikan adonan, keju yang sudah diparut akan berantakan tidak rata
  8. Teruskan memanggang (step 6 - 7) hingga lapisan terakhir. Setelah lapisan terakhir dituang, taburkan keju parut sebagai hiasan atau anda bisa menggunakan potongan keju sesuai selera anda.
  9. Lanjutkan memanggang dengan menggunakan api atas dan bawah selama 7-10 menit atau hingga kue matang kuning kecoklatan.

An 'apple' on top

Tangan siapakah ini?? :)


Posted on Selasa, Mei 28, 2013 by hildavina

2 comments

22 Mei 2013

Setelah kemarin sibuk bereksperimen dengan brownies panggang, kali ini saya memilih membuat brownies kukus.
Niat sebenarnya sih buat menghemat pengeluaran listrik juga, soalnya sudah 1 bulanan si olit (my little oven) di abuse habis-habisan buat baking lapis legit pesenan temen-temen kantor papa.
Puter-puter cari resep di internet saya menemukan resep yang oke disini. Prinsip utama saya adalah cari resep steam cake yang paling irit telur soalnya kebanyakan resep kue yang dikukus menghabiskan banyak sekali telur. Karena persediaan DCC di rumah sudah habis maka saya ganti dengan cokelat bubuk akibatnya cara membuatnya pun agak berbeda dengan resep aslinya.
Nah...daripada berpanjang lebar kita langsung praktek di dapur yuks... mareee....
 
BROWNIES KUKUS COKELAT KEJU
(source: Yeni ismayani-Cake Kukus lapis Cokelat keju dari blog just try and taste)
modified by me


Bahan I
4 butir telur
125 gr gula pasir
60 gr tepung terigu
15 gr tepung maizena
Keju parut secukupnya (untuk hiasan)

Bahan II (campurkan semua bahan kering kecuali minyak sayur)
30 gr tepung terigu
10 gr tepung maizena
20 gr cokelat bubuk
35 ml minyak sayur

Bahan III (campurkan semua bahan kering kecuali minyak sayur)
30 gr tepung tergu
10 gr tepung maizena
50 gr keju parut
35 ml minyak sayur

Cara membuat:
  1. Siapkan loyang ukuran 23x10x8 cm, olesi dengan margarin dan alasi dengan kertas roti. Siapkan juga kukusan yang telah berisi air, alas tutup kukusan dengan serbet bersih. Sisihkan.
  2. Kocok telur dengan mikser hingga berbusa. Masukkan gula pasir secara bertahap, kocok adonan hingga mengembang dan kental.
  3. Bagi adonan kue menjadi dua bagian. Masukkan campuran tepung dan coklat bubuk (bahan 2) ke dalam salah satu bagian adonan sambil diayak. Aduk perlahan hingga tercampur rata kemudian masukkan minyak sayur, aduk dengan cara dilipat hingga semua bahan tercampur dengan baik
  4. Sementara itu nyalakan api kompor, panaskan kukusan yang sudah disiapkan. Pastikan api yang dipakai tidak terlalu besar karena dapat mengakibatkan permukaan kue menjadi bergelombang.
  5. Selanjutnya masukkan campuran tepung dan keju (bahan 3) pada 1/2 bagian adonan yang lain, aduk secara perlahan hingga ke dasar mangkuk. Tuangkan minyak kedalam adonan, aduk balik sehingga seluruh adonan tercampur dengan rata
  6. Tuangkan adonan keju ke dalam loyang yang sudah disiapkan kukus selama 10 menit jika permukaan kue sudah mengeras, masukkan adonan cokelat ke dalam loyang, kukus kembali selama 15 menit. Lakukan tes tusuk jika di permukaan lidi tidak basah berarti kue sudah matang dan siap diangkat.
  7. Keluarkan kue dari loyang. Olesi dengan mentega kocok dan taburi keju parut di atasnya, kue siap disantap.

A happy costumer

Note: Karena penggunaan tepung yang sedikit tekstur lapisan keju jadi sedikit rapuh, next time kalo bikin lagi mo saya tambahin tepung terigunya.

Posted on Rabu, Mei 22, 2013 by hildavina

No comments

06 Maret 2013

Senang tersenyum
Setiap bangun pagi dan melihat wajah kita dia selalu tersenyum lebar. Cetaar... hatiku hangat :)

Bawel abis
Nggak bisa diam pengennya ngoceh mulu...kalo didengerin ocehannya makin panjang dan lama tapi kalau dicuekin bisa ngambek yang berujung tangisan pengen minta gendong ckckck...

Perenang internasional
Julukan dari sang Oma karena doyan amat kalo dimandiin. Berendam dalam baskom bayinya sampe menggigil juga hayuk ajah...anteng bok, cengar cengir...padahal badannya dah gemeteran hahaha...

Seneng dikelonin
Walaupun dah tidur nyenyak saat digendong giliran diletakin di kasur langsung bangun dan mewek tersedu-sedu g mau ditinggalin hiks...

Tukang ngintip
Bukan ngintip dalam artian negatif loh.. Nuel tuh kalo tidur matanya g pernah benar-benar terpejam apalagi kalo tidur dalam gendongan, matanya suka merem melek ngecekin dia masih digendong nggak ya, kalo masih matanya langsung merem tapi giliran mo diletakin di kasur matanya melek lagi hahaha...

Punya jari lentik
Lentiknya ngalahin jarinya mama dan Abel yang cewek asli, bikin syirik aja ihhh...
Kayaknya ntar Nuel bisa jadi pemusik handal deh, soalnya setelah dilihat jari Om Bob dan Om Lean juga sama kayak Nuel dan mereka pada jago main alat musik keyboard n gitar.

Posted on Rabu, Maret 06, 2013 by hildavina

No comments

24 Februari 2013

HORE...
walaupun telat akhirnya berhasil juga posting tentang ulang tahun Abel. Jadi sebenarnya ultah Abel tuh tanggal 15 Februari, berhubung di rumah Oma mo diadakan arisan tanggal 16 maka perayaan ultahnya diundur satu hari, nebeng bareng arisan. Jadilah ultahnya dihadiri sama bapak-bapak dan ibu-ibu temennya Oma yang untungnya dateng arisan sambil bawa anak-anaknya, jadi Abel ada temennya deh...:))

Acaranya sendiri gak ada yang spesial selesai arisan langsung nyanyi-nyanyi, tiup lilin dan potong kue. Kali ini Abel request rainbow cake yang dibikin sama Oma Popy. Untuk dekorasinya mama buat bunga-bunga dari kertas crepe sedangkan Om Bob sibuk niupin balon n masanginnya di plafon rumah.

Senang banget bisa lihat wajah hepi Abel karena banyak yang dateng n kasi kado plus angpaw buat dia hahaha :D



Happy Birthday Abel....
Be a smart n strong girl,
Love your Jesus, your parent, your brother
and
Love each other...





Posted on Minggu, Februari 24, 2013 by hildavina

No comments

13 Februari 2013

Love this moment....

sister hug :)

the same pose hihihi...

Nuel...walaupun kadang Kak Abel suka jahilin Nuel namun Mama tahu deep inside her heart, she really love u....

So...when you grow up, akur terus sama Kakak, love and take care for your sister... Always

Posted on Rabu, Februari 13, 2013 by hildavina

No comments

09 Februari 2013

Jelang usianya (Nuel) 2 minggu mulai tampak perbedaan saat Abel masih bayi dan bayi Nuel saat ini.

Kalau dulu Abel paling gak betah dibedong, setiap kali dipasang bedong selalu berhasil dibongkar sama dia, padahal tuh bedong dah diiket rapat-rapat tapi tetap aja jebol...ck...ck..ck...

Abel aktif di siang hari namun saat malam hari kerjaannya bobo melulu bahkan saat ngompol ataupun pup tetap tidur nyenyak. Saking nyenyaknya sampe sering lewat jadwal menyusunya. Untuk ngebangunin Abel kaki atau telinganya digelitikin sama Papa bahkan sekali-kali pernah disentil saking pelornya. Maafkan kami ya Abel, soalnya kalo kamu nyusunya kurang, kamu bisa dehidrasi :(

Bagaimana dengan Nuel???

Well...si bujang ini suka sekali berbedong, bahkan tangisnya langusng hilang saat dipasangin bedong. Padahal kalo siang-siang dia sengaja gak dibedong biar gak kepanasan tapi anaknya malah ngambek. Lebih senang berkeringat ternyata :))
Dan...sebagai seorang lelaki dia menunjukkan jati diri dengan senang begadang g tidur di malam hari, malah pernah g tidur semalam suntuk dari jam 22.00 sampaaai.....jam 06.30 pagi sajahhhh.
Walhasil...dari pagi sampai tiba waktu mandi sore dia tertidur pulas.

Ohh...anak-anakku kalian sungguh membuat mama takjub
Ternyata pengalaman menjadi ibu 1 anak tidak pernah cukup, selalu ada hal baru untuk dipelajari dan dimaklumi :)


Posted on Sabtu, Februari 09, 2013 by hildavina

No comments

...Immanuel Abbie Darya...
Yup! Akhirnya mama punya waktu untuk bercerita tentang Nuel, nama panggilan untuk adiknya Abel.

Lahir pada tanggal 27 Desember 2012 pukul 16.23 Wib, lewat persalinan normal
I feel very blessed...
Bagaimana tidak, walaupun sempat terbelit tali pusar namun persalinan dapat berjalan lancar. Hanya butuh waktu 20 menitan dari sejak pembukaan 10 dan....ENG ING ENG....bayi ndut dan ganteng itupun lahir ke dunia. Sayangnya suami tercintaku tidak bisa ikut menemani karena masih berada di Jakarta (hehehe...siapa suruh lahiran di kampuang >__<)
Tapi gpp...toh besoknya tanggal 28, Papa langsung datang dan lengkap sudahlah keluarga kecil kami :)

Sungguh...sebuah hadiah natal yang terindah dan tak terlupakan.
Thanks God.

bayi Nuel, 28 desember 2012


Posted on Sabtu, Februari 09, 2013 by hildavina

No comments